Rencana Tuhan

Sebetulnya keinginan untuk share cerita ini tiba-tiba nongol dalam pikiran saya ketika saya menerima email dari seorang gadis, yang isinya sungguh sangat menyayat hati saya, dan membuat saya pengen menangis dan rasanya pengen meluk dia secara langsung.

I cannot say, “I know what you feel”, coz I’ve never been on your shoes… 

But I know it must be hurt being you…


Cerita gadis remaja ini mengingatkan saya pada kakak angkat saya, yang nasibnya jauh lebih buruk dari gadis remaja ini…
Namanya Kania (bukan nama sebenarnya). Dia lahir dari keluarga yang berkecukupan. Sayangnya, dia tidak dikaruniai keberuntungan seperti perempuan lainnya, yang memiliki penampilan yang enak dipandang. Kondisi inilah yang kemudian membuat hidupnya terabaikan.
Penampilan fisiknya maupun wajahnya “tidak sebagus” perempuan2 sebayanya. Dia gak punya banyak teman, apalagi pacar. Disaat temen-temen seusianya merayakan party sweet 17 mereka, Kania justru hanya mengurung diri dirumah dan tidak pernah bersosialisasi. Apalagi pacaran, duh,… boro-boro deh…
Untungnya, Kania tidak tenggelam meratapi nasibnya. Dia tahu, dia tidak mungkin merubah penampilan fisiknya, tetapi dia bisa berbuat sesuatu buat hidupnya. Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk belajar banyak hal, membaca buku dan berprestasi.

Singkat cerita, begitu UMPTN tiba, bisa ketebak dong… YES! Dia lulus masuk perguruan tinggi negeri, fakultas KEDOKTERAN. Tapi cobaan belum selesai sampai disitu. Karna tidak ingin menyusahkan keluarganya yg terlalu pesimis dia bisa lulus di fakultas kedokteran ini, akhirnya dia sering mangkal di perpustakaan kampus sampai malam. Apalagi kalau bukan belajar, karna buku diktat kedokteran yang kalau dipake nimpuk orang bisa mati itu, emang jarang yang boleh dibawa pulang. Singkat cerita lagi… Satu malam, begitu pulang dari perpustakaan, dia dihadang oleh sekelompok pemuda gank yang sedang mabuk2an.

Disinilah malapetaka terjadi…

 

Kania diperkosa beramai-ramai oleh pemuda yang mabok itu…
Gak kebayang kan apa yang dirasakan Kania… Hidup sungguh tidak berpihak padanya,.. penampilan fisiknya “tidak bagus”… sekarang dia diperkosa pulak beramai-ramai oleh orang yang tidak dia kenal!
Bukan cuma stres,… tetapi trauma yang sangat dalam, sehingga akhirnya Kania menderita gangguan jiwa, alias Gila. Iya… GILA!

Mama punya kebiasaan jalan pagi… Dan mamakulah yang kemudian menemukan Kania, membawanya pulang, dan merawatnya seperti anaknya sendiri… Memeluknya, dan memastikan bahwa Kania tetap merasa hidupnya masih berharga…
Tapi trauma yang dialami Kania terlalu dalam dan sulit disembuhkan. Kuliahnya di kedokteran terputus, kerjanya luntang lantung dari rumah ke rumah… sering tertawa-tawa atau menangis sendiri. Dia semakin dikucilkan.. dan pada saat-saat seperti itu, hanya mamaku yang selalu merangkul dia dengan penuh kasih sayang. Buat mama, Kania adalah pelipur laranya, disaat dia harus berjuang melawan penyakit gagal ginjal yang menyebabkan dia harus cuci darah 2x sehari. Tiap kali dia kerumah dan tertawa-tawa, mamaku ikut tertawa, atau bahkan menangis bersama…

Singkat cerita lagi, berkat CINTA… kania perlahan-lahan mulai sadar, pelan-pelan bangkit dan mencari kesembuhan dalam Tuhan. Jiwanya dipulihkan, akar kepahitan dalam hatinya dicabut, dan tertatih-tatih dia belajar bangkit kembali. Dia mulai mengisi hidupnya dengan banyak membaca… dan satu ketika, dia mengutarakan niatnya pada mama untuk merantau ke BALI, dan menjadi tour guide disana.

Yang paling menggenaskan dari peristiwa itu adalah… Dia HAMIL!

 

Ya, dia hamil justru dari hasil perkosaan banyak laki-laki, dan dia tidak tahu siapa yang harus dituntut… Apa yang sanggup saya ceritakan disini tentu saja sangat-sangat jauh lebih berat daripada yang benar-benar dia alami. Untunglah, belajar dari mama, Kania tumbuh kembali jadi pribadi yang kuat dan mempercayakan sepenuhnya hidupnya dalam tangan Tuhan.

Singkat cerita lagi, Kania berangkat ke Bali, berbekal kamus bahasa Inggris dan buku2 pengetahuan tentang Bali. Anaknya dititipkan pada salah satu keluarga jauh yang kebetulan juga tidak punya anak. A Coincidence? NO!… itu pasti Tuhan yang atur. Dipesawat, dia duduk disamping seorang bule yang gantengnya selangit. Berkebangsaan Swiss, sebut saja namanya Fritz. Dia terus saja memperhatikan Kania yang sejak awal sibuk terus mempelajari peta Bali. Dia mulai mengajak Kania ngobrol, dan karena Kania anak yang mencintai kehidupan, setiap perkataannya selalu menyatakan betapa baiknya Tuhan, even dalam kepahitan hidup sekalipun.

Ahhh… Kalau Tuhan sudah turun tangan, apa sih yang gak mungkin? Fritz jatuh cinta pada sosoknya yang tegar dan tetap bersemangat menjalani hidupnya… He can see her beauty lying deeply in her heart. Singkat cerita lagi nih… Satu ketika tiba-tiba dia nelpon mama, jerit-jerit, sambil bilang,

“MAMAAAAAAAAA… aku mau menikahhhhhh…”

 

Mamaku ketakutan setengah mati. Mama panik..
Manusia Jahat mana lagi nih yang mau merusak hidup anak ini… Mama ngotot pengen nyusul ke Bali… Giliran aku yang panik. Lah, orang cuci darah kalo kemana-mana kan gak bisa dadakan, perlu persiapan macem-macem, harus bawa surat pengantar dari RS yg bersangkutan dsb. Tapi mama tetap ngotot mau berangkat. Untungnya, sebelum mama berangkat, Kania dan suaminya datang kerumah dan menyatakan keseriusan mereka untuk menikah. Semua orang seakan tidak percaya, sempat ternganga-nganga, secara… suaminya guantengnya minta ampun, tingginya mungkin 3x dari Kania…

Wowww… God really have a strange sense of humor…. But this is true… 

this is real.

 

Lelaki dihadapan kami ini bukan khayalan, seperti pangeran yang datang dengan kuda putih… He is real. Dan singkat cerita, Mereka akhirnya beneran menikah… Yang makin bikin smua orang takjub adalah… Fritz tidak hanya memboyong papa mamanya ke Indonesia, tetapi memboyong seluruh keluarganya dengan mencarter 1 pesawat. Bahkan buket bunga pengatin dan hiasan kepalanya dibawa langsung dari Swiss… Pokoknya saat itu seluruh keluarga seperti tersihir, mereka tidak pernah membayangkan nasib sungguh pada akhirnya berpihak pada Kania.

Saat ini, Dia hidup bahagia bersama kedua anak yang lahir dari pernikahannya dengan Fritz. Anak pertamanya tadinya ikut keluarganya… Beberapa malam lalu kami berkirim email, ternyata gadis remaja itu juga sekarang menetap di Swiss bersama mamanya.
Dia tetap seperti dulu, tetap tidak cantik, tubuhnya pun tetap “tidak tinggi”,… masa lalunya juga tetap menjadi bagian terkelam dalam sejarah kehidupannya…
Tetapi satuhal yang dia pelajari dari sana… Bahwa sedetikpun Tuhan tidak pernah memalingkan wajahnya dari Kania,.. even if she is fisically… “not beautiful”

So, buat siapapun yang merasa hidupnya paling menderita, tidak beruntung, tidak cantik,.. mungkin sumbing… atau mungkin (maaf) cacat sekalipun… Remember this dear… God must have a beautiful blue print for your life..

All you need to do is trying to dig deeply into your heart… and you will find the answer.

 

Selamat mencari Tuhan dalam hatimu… dan selamat mencintai kehidupan…
Salam hangat,

Silly

Sejarah Papua


Sebelum abad VI dan VII sesudah Masehi pulau (Papua) yang terbesar kedua di dunia ini masih belum dikenal oleh dunia. Dunia hanya mengenalnya sebagai sebuah daratan yang tak dikenal (Pigay, 2000:93). Papua dikenal oleh bangsa luar setelah abab VI dan VII sesudah Masehi melalui perdagangan dan pelayaran para pedagang Persia dan Gujarat serta pedagang-pedagang India.

Ketika mereka melihat pulau itu menyebutnya dengan Dwi Panta dan juga Samudranta yang artinya Ujung Samudra atau Ujung Lautan. Dua abad kemudian (abad VIII) para pelaut dan pedagang Cina melakukan transaksi dagang. Mereka membeli burung Nuri, Kakaktua, dan burung-burung kuning dengan cara barter berupa Piring, Bangkok Porselin, dan benda-benda lain. Tempat asal rempah-rempah ini oleh pedagang Cina diberi nama Tungki.

Awal abad XVI Masehi (1500-1800) Antonio d’Abrau (d’Arbreu) 1511 dan Francesco Serano 1521 menyebut wilayah besar itu dengan nama “Os Papuas” atau Ilha de Papo Ia. Tahun 1526-1527, Don Jorge de Menetes juga dari Portugis menamakannnya Papua. Nama Papua diketahui dalam catatan harian Antonio Figafetta juru tulis pelayaran Magelhaens yang mengelilingi dunia.

Nama Papua diketahui saat ia singgah di Tidore dan saat itulah nama Papua lebih dikenal di seluruh dunia. Dalam bahasa Tidore Papo ua artinya tidak bergabung. Pelaut Spanyol Alvaro de Savedra yang tidak bersamaan dengan pelayaran Magelhaens ketika menancapkan jangkar kapalnya di pantau Utara Papua tahun 1528, ia menamai pulau itu Isla del Ora atau Island of Gold yang artinya pulau emas. Pelaut Spanyol lain, Ini Go Oertis de Retes memberikan nama Nueva Guinea (Nova Guinea, bahasa latinnya atau Netherland Nieuw Guinea, diberikan oleh orang Belanda). Ia memberikan nama itu setelah ia melihat penduduknya mirip dengan penduduk Guinea di Afrika Barat (sebuah Negara bekas jajahan Portugis).

Nama Papua dipertahankan hampir dua abad lamanya baru kemudian muncul Nieuw Guinea. Pada abad ke-19 kedua nama ini dikenal secara luas. Nama Nieuw Guinea terkenal sejak abd ke-16 setelah tampak dipeta dunia (dipakai oleh dunia luar terutama Negara-negara Eropa). Pada tahun 1940-an di kampung Harapan Holandia (sekarang Jayapura) beberapa dewan suku (Frans Kasiepo, Corinus Krey,Yan Waromi) dari sekolah pemerintahan yang didirikan oleh Residen JP Van Eechoud dalam rangka mewujudkan “Papuanisasi” memunculkan ide pergantian nama Papua atau Nieuw Nuinea.

Ide tersebut terwujud pada pertemuan kedua di Ifar Gunung Holandia. Mereka memilih sebuah nama yang berasal dari Biak dan nama tersebut diambil dari sebuah mitos Mansren Koreri, yaitu Irian. Dalam bahasa Biak Iri artinya tanah dan An artinya panas, jadi Irian berarti tanah panas (Pigay, 2000:96). Namun menurut Koentjaraningrat (1994) Irian (Iryan) berarti “sinar matahari yang menghalau kabut di laut”, sehingga ada harapan bagi para nelayan Biak untuk mencapai tanah dataran seberangnya.

Pada tanggal 16 Juli 1946 nama Irian disosialisasikan di konferensi Malino oleh Frans Kasiepo melalui pidatonya mewakili Papua. Selanjutnya nama Irian dipolitisir lewat para pejuang merah putih seperti Marthen Indey, Silas Papare, dan para Digulis lainya pada masa perjuangan perebutan Papua dari tangan Belanda untuk Ikut Republik Anti Netherland (IRIAN), Muhamd Yamin melalui Pigay, (2000:97), padahal bangsa Papua tidak pernah membenci bangsa manapun.

Nama tersebut tidak terkenal di seluruh dunia sekalipun sudah sekian lama dicetuskan oleh para pembela merah putih. Sepanjang Konferensi Meja Bundar hingga penyerahan Papua tetap masih menggunakan West Nieuw Guinea. Nama Irian secara umum digunakan setelah 1 Mei 1963 dengan sebutan Irian Barat.

Pada tanggal 1 Meret 1973 sesuai dengan peraturan No. 5 tahun 1973 nama Irian Barat resmi diganti oleh Presiden Soeharto dengan nama Irian Jaya. Pergantian tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian eksplorasi PT Freeport yang telah masuk ke Erstberg jauh sebelum UU PMA Nomor 1 tahun 1967 itu disahkan (sebelum Papua sah menjadi bagian dari Indoneia melalui PEPERA 1969).

Dalam perjalanan sejarah selanjutnya dengan berjalannya waktu, masyarakat Papua mulai memahami bahwa nama-nama tersebut menunjukkan sebuah nama yang bermuatan politik. Masyarakat Papua mulai menyadari bahwa nama-nama tersebut bukan berarti konstan dan abadi. Mereka terus mencari sebutan yang benar-benar menunjukkan identitas Papua yang rasional bukan politis. Dengan berjalannya waktu, masyarakat Papua menyadari bahwa nama Papua adalah sebuah nama yang menunjuk pada identitas orang Papua. Namun, antara tahun 1973-2000 nama Papua dilarang digunakan di Papua. Orang yang menggunakannya dianggap Organisasai Papua Merdeka (OPM) sehingga dibunuh atau dipenjara.

Setelah melalui masa-masa refresif (tahun 1973-2000), akhirnya pada tanggal 26 Desember 2001 Presiden Abdulrahman Wahid memberikan hadiah natal menggantikan nama Irian Jaya menjadi Papua perjuangan rakyat Papua. Namun, hingga saat ini, orang Papua merasa pas menyebut pulau cenderawasih itu dengan, Papua Barat/West Papua. Tidak tahu, kapan dia akan berganti menjadi West Papua secara resmi? Kita tunggu para pengukir sejarah bangsa!

Oleh: www.yerifile.co.cc (Sabtu, November 19, 2011)  
https://www.youtube.com/watch?v=WU8N2m9Bsw0

Andoy membuat Yesus meneteskan air mata

Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur, di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

 
Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."


Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu, dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan...??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.


Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?
Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan aku harap Engkau menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"
Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : "pak pendeta.. pak pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"


Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."
Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"
"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton : "Apa yang dikatakannya ?"

Ayah Andoy menjawab; "Dia berkata terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu, engkau akan bersamaku. "Dan sang ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di surga sekarang. Tapi pak pendeta tolonglah katakan siapakah pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal"

Tiba-tiba air mata pendeta pgaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."


Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.

"Silahkan di bagikan cerita ini untuk mengingatkan atau menyadarkan kita harus selalu bersyukur"

Family Altar


“Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.” 
(Yesaya 54: 2-3)

Firman Tuhan dalam Yesaya 54:2-3 mengilustrasikan dari kemah yang sama, dibentangkan dengan bantuan tali-tali yang lebih panjang. Bentuk kemah yang seperti ini memerlukan patok-patok kemah yang benar-benar kokoh. Bentuk kemah ini dapat menampung lebih banyak orang. Tenda adalah gambaran dari Gereja. Patok adalah gambaran dari kelompok-kelompok FA.

Sudahkah anda bergabung dalam FA…?
Family Altar (FA) adalah sel group dalam gereja yang berfungsi dalam Penggembalaan Jemaat. FA adalah suatu komunitas, yaitu suatu bentuk kehidupan dimana pribadi-pribadi yang hidup saling berhubungan satu dengan yang lain. Yang dimaksud dengan komunitas disini adalah keluarga, karena manusia diciptakan untuk hidup dalam keluarga. 

Kenapa kita harus masuk dalam FA..?
Tujuan kita masuk dalam FA adalah agar kita mendapatkan apa yang tidak kita dapatkan dalam kebaktian minggu. Karena jemaat tidak mungkin semuanya dikenal secara pribadi oleh Gembala Sidang karena jumlahnya yang begitu besar. Didalam FA kita dapat dikenal secara pribadi dan menjalin kekeluargaan. Selain itu juga didalam FA kita dapat belajar bagaimana melayani dengan baik dan menggali talenta yang kita miliki.

Apa-apa saja yang tidak kita dapatkan dalam kebaktian minggu…?
  1. Jemaat tidak mungkin semuanya dikenal secara pribadi oleh Gembala Sidang, padahal penggembalaan adalah mengenal domba-domba dengan teliti. (Yoh 10:14)
  2. Jemaat tidak mungkin dijaga semuanya satu persatu oleh Gembala Sidang, padahal penggembalaan adalah penjagaan hidup dan perlindungan rohani. (Kis 20:28)
  3. Jemaat membutuhkan konseling / orang tua rohani, tidak mungkin Gembala Sidang melakukan semuanya (I Tes 2:7,11-12)
  4. Jemaat yang sakit / dalam kesusahan tidak mungkin semuanya mendapat kunjungan pribadi Gembala Sidang.
  5. Jemaat tidak bisa saling mengenal akrab bila hanya hadir dalam ibadah raya saja. 
Sudahkah anda digembalakan... :)

Garam & Terang Dunia

(Matius 5:13-15)

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.


Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat diatas dimana kita mengenal bahwa garam itu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, yang menjadikan makanan lebih terasa sempurna, bisa juga membuat pakaian menjadi lebih bersih, dll. Kalau tidak ada garam pasti masakan yang kita masak terasa hambar dan lain sebagainya, peranannya sangat berdampak sekali.

Dalam hal ini kita juga dapat menghubungkan dalam kehidupan kerohanian kita, dimana kita sebagai hamba Tuhan harus memiliki dampak terhadap orang-orang disekeliling kita, bahkan menjadi terang ditempat dimana kita berada, misalnya dirumah, dikantor, didalam pelayanan. Melayani bukanlah dijadikan seperti rutinitas kegiatan sehari-hari dan bukanlah sekedar melayani, tetapi Kita harus memiliki gambaran seperti pribadi yang kita layani. Seperti pribadi Yesus yang murah hati, panjang sabar, pemaaf, lemah lembut, penuh belas kasih, bahkan saat Dia datang kedunia ini, Ia datang untuk menerangi kegelapan dunia dan tidak pernah sedikitpun mencari kemuliaan bagi diriNya sendiri.

Kita semua pasti sudah mengenal seorang wanita yang bernama “Mother Theresa” dia yang memiliki misi yang kuat untuk menjadikan dirinya sebagai terang dunia. Beliau menjadikan dirinya hadir didunia ini hanya untuk orang lain, dan melayani di india selama 45 tahun hanya untuk orang-orang miskin. Ia menyatakan bahwa “ I am a little pencil in the hand of God who is sending a love letter to the world” (Saya adalah sebuah pensil kecil ditangan Tuhan, yang telah dipakai Tuhan untuk mengirim sepucuk surat cinta kepada dunia. Beliau telah berbakti dan telah menjalani karya bakti semasa hidupnya dan menjadi terang, bukan hanya dirumah bahkan sampai keseluruh dunia.

Adakah kita memiliki kerinduan seperti yang dimiliki bunda kita ini..? yaitu menjadi pensil yang dipakai Tuhan untuk menulis surat cinta kepada dunia..!?

Kunci untuk menjadi berarti bagi orang lain yaitu jangan menyembunyikan pelitamu, karna Firman Tuhan mengatakan dalam Markus 4:21 “Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian”. Jika anda meletakkannya dibawah gantang maka itu tidak akan berguna bagi banyak orang. Jika kamu telah diajar banyak tentang Firman Tuhan dan segala janjiNya padamu, janganlah kamu menyimpannya hanya untuk pribadimu saja, tetapi berikan juga kepada orang lain, sampaikan kepada orang-orang yang belum mengetahui kabar sukacita dan janji Tuhan kepada mereka. Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Janganlah menjadi orang percaya yang hanya hidup bagi diri sendiri, yang tidak peduli akan orang lain. Marilah kita bersama-sama menyampaikan kabar sukacita ini kepada mereka yang belum mendengarnya. Dan mulailah berfikir apa yang dapat kita beri buat orang-orang disekitar kita, keluarga, gereja, masyarakat, dan dunia, dan menjadikan kita sebagai terang yang dinyalakan diatas kaki dian. Selamat melayani dan Tuhan Yesus memberkati.

Ayin Gimel


Pada tanggal 16 September 2012 pukul 18.00 wib kemarin, kalender orang yahudi telah berubah dari tahun 5772 yang kita kenal dengan Ayin Beth menjadi tahun 5773 yaitu disebut dengan Ayin Gimel. Dimana kita telah mengetahui bahwa Ayin (70) yang berbentuk seperti mata berbicara tentang mata Tuhan dan mata kita, dan kita juga percaya bahwa mata Tuhan selalu tertuju kepada kita sampai saat ini. Mazmur 32:8 mengatakan : “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”  Yah memang benar saudara, mata Tuhan selalu tertuju kepada kita, apakah anda merasakan itu…!!?? Kita dapat merasakannya tergantung cara kita menanggapinya, jika kamu benar-benar merasakannya maka kamu akan merasakan perbedaannya saat Ia bekerja didalam setiap perkara yang kita hadapi.
Saya punya teman yang berinisial O, saya senang berteman dengannya karna dia seorang wanita yang kuat, ia selalu  menjadikan Tuhan sebagai penolong hidupnya dan tidak mau bergantung kepada orang lain, setiap dia ada masalah ia selalu cerita sama Tuhan dan menantikan pertolongan Tuhan yang selalu dia imani akan datang tepat pada waktunya. Suatu hari sahabat saya ini dan suaminya mengalami persoalan ekonomi yang benar-benar terpuruk, dimana suaminya tidak menerima gaji sampai 3 bulan, kalau kita lihat dari kacamata dunia, bagaimana mereka menghadapi hidup mereka, padahal semuanya yang berhubungan dengan proses hidup harus dibeli dengan uang.
Hingga pada akhir bulan sahabat saya ini dan suaminya hanya memiliki uang sebesar Rp. 15.000 ditangan, sementara gaji suaminya belum juga diterima dari tempat dimana dia bekerja, sempat sih mereka bingung, sementara kalau hari minggu sahabat saya harus pergi melayani ke medan, Puji Tuhan sahabat saya ini seorang yang benar-benar mengenal siapa itu Tuhan yang dia sembah, dia percaya Tuhan Yesus itu Allah yang penuh kasih, dan Tuhan akan memberikan pertolongan tepat pada waktunya pada keluarganya. Kemudian mereka berdoa pada Tuhan, bersama-sama sepakat dan menyerahkan kekuatiran mereka dan mengharapkan pertolongan segera datang. Saudara pernahkan mendengar firman Tuhan yang berbunyi dalam 1Korintus 2:9 yang mengatakan: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." dan pastinya saudara kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala perkara, kalau dimata kita itu mustahil, dimata Tuhan tidak ada yang mustahil. 
 Singkat cerita Tuhanpun memberikan pertolongan pada mereka melalui saudara-saudara mereka. Mereka mendapat kiriman uang dari saudara-saudara mereka sehingga keuangan yang tadinya Rp. 15.000 berubah menjadi Rp. 700.000, Bukankah Tuhan itu luar biasa saudara, Dia selalu membuat kita terpesona dengan cara-caraNya.

Nah kalau kita hubungkan dengan tahun ini yaitu Tahun Ayin Gimel, dimana kalau kita lihat Gimel itu yaitu angka 3, jadi Ayin Gimel (73) yang berarti kita akan bersama-sama menuju mata air (sumur).  Tuhan ingin membawa kita yaitu gerejaNya ke level yang lebih tinggi, alasannya adalah :
  1. Sebab penuaian 1 milyar jiwa atau penuaian besar-besaran yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah, itu tidak mungkin kalau gerejaNya belum dibawa naik kelevel yang lebih tinggi.
  2. Sebab seperti yang selalu Tuhan ingatkan, “Aku datang segera! dan kamu harus kedapatan tidak bercacat dan tidak bercela.”   
Tuhan berkata : “Itulah sebabnya Aku bawa kamu masuk ke level yang lebih tinggi.” Amin.!
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk memasuki Ayin Gimel yaitu :
  1. Memiliki hati yang murni (Matius 5:8)
  2. Semakin Intim dengan Tuhan
  3. Semakin serupa dengan gambaranNya (Roma 8:28-30)
  4. Roh Kudus akan dicurahkan secara luar biasa (Lukas 24:49)
  5. Memperhatikan orang miskin
  6. Akan nada upah dan penghukuman (Ada berkat / kutuk)
  7. Menjadi saksi Yesus.
Untuk dapat mendengar panggilan Tuhan kita harus lebih intim lagi padaNya dan juga menjadi penyembah yang benar. Penyembahan disini bukan sekedar bisa bernyanyi dengan bagus dan memiliki suara yang bagus. Jadi bagaimana cara menyembah yang benar..? pasti itu muncul dipikiran kita…!
            Tuhan punya rencana bagi manusia untuk menyenangkan hatiNya dan menyembahNya, dan Dia sedang membentuk satu bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, yaitu umat kepunyaan Allah sendiri...(1 Petrus 2:9), jadi yang menjadi pertanyaannya siapa yang bisa menjadi anggota dari bangsa yang terpilih ini..? jawabannya simple saja saudara yang menjadi anggota dari bangsa yang terpilih ini adalah orang-orang yang mau meresponi panggilan Allah untuk keluar dari gelap menuju terang. Panggilan ini berlaku bagi seluruh manusia didunia ini tanpa terkecuali, tapi kenyataannya banyak manusia yang jika ditanya dan ditawarkan akan hal ini mereka ada yang menjawab Ya, Ragu-ragu, Tidak, dan juga ada yang mau piker-pikir dulu. Tetapi syarat dari anggota bangsa yang terpilih ini adalah orang-orang yang benar-benar mau keluar dari hidupnya yang lama dan meninggalkannya dan masuk kepada kehidupan yang baru.
            Menyembah dapat kita lakukan tanpa menyanyi sekalipun. Hati yang menyembah adalah hati yang mengekspresikan pujian dan penagungan dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang muncul dengan kerelaan dan ketulusan dari dalam hati kita karena kita mengalami kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Dan penyembahan ini hanya bisa muncul ketika kita mengalami titik balik tadi. Hanya dengan pengenalan akan Allah baru kita dapat memiliki hati yang menyembah. Pujian dan penyembahan inilah dapat kita wujudkan dalam bentuk mazmur dan pujian. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian (Yohanes 4:23)”.

Ketika kita bernyanyi belum tentu kita sedang melakukan penyembahan, karena banyak dari kita menyanyi lebih karena merasa haus, dan kadang kita tidak mengerti apa yang kita nyanyikan. Karena itu saya sarankan bagi para WL (Worship Leader) untuk memilih lagu-lagu yang familiar yang akrab ditelinga jemaatnya, jangan terlalu banyak memakai bahasa asing dan juga terlalu banyak lagu baru, itu membuat jemaat jadi merasa tidak nyaman, ingat kita melayani Tuhan bukan melayani manusia, jadi layanilah Tuhan dengan sepenuh hatimu dan bukan untuk penampilan di altar yang membanggakan diri kita.

Penyembah seperti apa yang Tuhan cari ?
Tuhan mencari penyembah yang sudah masuk kedalam hitunganNya, yaitu mereka yang dipanggil untuk keluar dari gelap kepada terangNya yang ajaib. Mereka yang mau meresponi panggilanNya sesuai dengan rencanaNya, mereka yang sudah lahir baru didalam roh dan Roh Kudus.
Maka itu saudara responilah panggilanNya jangan tunggu lama-lama lagi, ingat DIA AKAN DATANG SEGERA, serahkan hidup anda, akui segala kelemahan dan dosa-dosa kita, terima dan akui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, undang Dia dalam hati kita, dan nikmati hidup yang penuh dengan sukacita surgwi bersama Dia. Jadilah penyembah-penyembah yang benar yang menyembah dalam roh dan kebenaran, Tuhan memberkati.



 

Allah Itu Baik

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan yang menipu" (1Petrus 3:10)

     Apa yang timbul dihati saudara, ketika membaca ayat alkitab tersebut?? hidup yang lebih baik,  hidup tanpa ada kesusahan, kerugian, bahkan hidup selalu berkelimpahan. Siapa yang tidak mau hidup seperti itu, bagi setiap kita pasti mendambakan hal seperti itu, bahkan sedikit dari kita mau hidup susah dan berkekurangan.

     Pasangan suami-istri ini sudah menikah baru beberapa bulan yang lalu. Mereka menjalani hidup dengan apa yang Tuhan berikan kepada mereka. Pada bulan ke-3 pernikahan mereka, pasangan ini diperhadapkan pada situasi yang sulit, yakni sang suami dari wanita ini tidak menerima gaji sudah hampir 3 bulan. Hal ini tentunya sungguh menyulitkan bagi mereka. Keterbatasan keuangan yang mereka miliki kadang membuat pasangan ini sangat kuatir, kadang kala juga pasangan ini diingatkan Firman Tuhan untuk tidak kuatir tetang apapun juga tetap percaya akan mujizat.

     Yah benar, tetapi kita sebagai manusia pikiran kita yang lebih menguasai hati kita. Iman kita lemah karena banyaknya masalah, dan pasangan inipun tidak lupa untuk meminta ampun atas kesalahan yang dilakukan mereka, baik sengaja ataupun yang tidak disengaja. Kebetulan sang istri adalah sebagai pelayan Tuhan, ia berfikir dalam hatinya : "Kenapa kami kekurangan Tuhan..? apakah kesalahan kami Tuhan..? Janganlah berikan kepada kami kekayaan / kemiskinan, tetapi berikanlah kepada kami apa yang menjadi bagian dari kami Tuhan". Setiap malamnya, sang istripun berdoa, memohon kemurahan Tuhan dan belas kasihan Tuhan. Tibalah dimana keuangan mereka habis total. Uang mereka tinggal 15 ribu rupiah lagi, sedihnya besoknya sang istri harus pergi melayani Tuhan di medan, kebetulan mereka pada saat itu berada di tebing tinggi. Bingung, cemas, pusing, semua campur aduk pikiran mereka. Kenyataannya yang bereka terima sungguh menguras pikiran mereka. Beberapa jam kemudian, tiba-tiba saudara perempuan dari sang suami menelfon untuk menanyakan kabar mereka, karna pasangan ini lagi pusing, sampai-sampai telpon tidak diangkat bahkan sms tidak dibalas. Kemudian, telpon kembali berdering, lalu sang suami mengangkatnya, sang kakak berkata melalui telpon : " kenapa tidak diangkat telponnya dek... bagaimana kabar kalian..? kami sehat kak, aku tidak ada pulsa untuk membalas kak, aku belum gajian hampir 3 bulan kak...(jawab sang adik). Singkat cerita 5-10 menit kemudian, sang kakak menelpon kembali dan berkata: "Dek, kakak kirim duit yah 300 ribu buat kamu", Puji Tuhan ungkap pasangan ini. Selang kemudian, sang kakak menelpon kembali dan berkata : "Uang tidak bisa dikirim karna nomor rekening kamu tidak valid, kamu harus menambah dulu, baru nomor rekening kamu aktif kembali".

     Sukacita yang semula ada, mendadak berubah menjadi kesedihan yang mendalam. Pasangan ini hanya diam satu sama lain diteras rumahnya dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Sementara mereka harus menabung dulu agar uang itu dapat dikirim kerekening mereka, tetapi parahnya pasangan ini hanya mempunyai uang 15 ribu rupiah didompetnya, kita tahu, jika ingin menabung maka uang yang harus kita tabung min. 50 ribu rupiah. Keadaan ini sangat menyulitkan mereka berdua. Singkat cerita, sang istri mencoba berkata kepada bapaknya untuk meminjam uang 50 ribu. Puji Tuhan, bapak sang istrinya memberi 100 ribu rupiah. Pukul 14.15 wib mereka menuju bank untuk menabung supaya kakak mereka bisa mentransfer uang yang dijanjikan tadi.

     Akhirnya, berkat pertolongan Tuhan, urusan mereka selesai dan merekapun menerima uang dari kakak mereka sebesar 300 ribu rupiah. Satu jam kemudian, sang suami kembali menerima telpon dari abangnya yang berada disulawesi, pesan abangnya : "Dek abang kirim uang yah sebesar 250 ribu rupiah, tolong kamu cek di ATM.. Terimakasih Tuhan....", mereka sangat bersukacita sambil perpelukan. Berkat pertolongan dan kemurahan Tuhan, akhirnya kebutuhan yang mereka butuhkan terpenuhi sudah melalui saudara mereka.

     Besoknya, sang istripun pergi ke medan untuk melayani Tuhan. Setibanya di medan, sang istri mendapat telpon dari saudara perempuannya yang ada dipapua.
Pesan kakaknya : "Aku kirim uang 150 ribu yah.... Thank's God...." Puji Tuhan, uang yang hanya 15 ribu didompet kini berubah menjadi 700 ribu. Ini setidaknya membuat kita untuk tetap mengucap syukur dengan apa yang ada, mungkin saudara tidak pernah merasakan apa yang dirasakan pasangan ini. Tetapi tetaplah kita menjaga kelakuan kita, lidah kita dan tetap melakukan kehendakNya (1 Petrus 3:10).

"S'bab Tuhan baik...Bahwasanya untuk selamanya kasih setia-Nya...." Tetaplah berdoa... Tuhan memberkati.